SELAMAT DATANG DI BLOG TENUN IKAT BANDAR KIDUL KEDIRI - SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI

Postingan Baru

Kamis, 14 April 2016

PEMASARAN TENUN IKAT BANDAR


     Semua berawal dari usaha industri tenun ikat warisan keluarga  yang berkembang menjadi usaha besar serta dapat menyongsong KUB  masyarakat. Kota Kediri meningkat dan lebih terjamin. Dimulai  dari pemasaran ke  batas Kota Kediri dan kota-kota disekitar Kediri misalnya Tulungagung,Blitar dan Nganjuk. Sekarang sudah mengalami perubahan atau kemajuan dapat merambat ke kota-kota besar seperti Surabaya, Kalimantan, Bandung, Jakarta. 

Bahkan kini tenun ikat Bandar Kidul  mulai menuju pasar internasional, dan sekarang industri ini menekuni di Negara Singapura yang  merupakan pasar internasional. Mengapa demikian menurut pendapat Bapak Eko Hariyanto selaku ketua KUB, "kita menekuni pasar internasional tersebut ,karena semua masyarakat dari penjuru dunia berkumpul dan berbelanja disana. Jadi kita dapat memasarkan tenun ikat Bandar Kidul dengan luas.

by : Andri Hermanto

Rabu, 13 April 2016

VARIASI HARGA TENUN IKAT


KEDIRI -  Tenun ikat menghasilkan beberapa produk antara lain dengan harga yang bervariasi sarung dan kain tenun ini menyesuaikan proses dan bahannya. Kalau dari bahan misalnya katun mistris  harganya RP.160.000/potong, sedangkan  dari proses itu semua relatif dari  10 pengrajin itu beda-beda harganya , tergantung ketelitian dan niat untuk membuat kaintenun tersebut. Tenun ikat kediri per hari menghasilnya satu kain tenun ataupun sarung yang berbeda motifnya bisa dibilang Limited Edition jadi kalau ada yang menginginkan kain tenun ikat atau sarung seperti motif yang telah ada harus memesan terlebih dahulu.Berbeda dengan industri lainnya yang membuat produk dengan motif yang sama dalam jumlah besar. Jika konsumen ingin memesan dengan motif yang dia inginkan juga bisa dan motif tersebut tidak boleh dan tidak akan dipakai oleh orang lain.Misalnya ingin memesan sarimbit tenun ikat minimal 6 baju untuk 3 pasang ,sedangkan sarung minimal 1 kodi

by : Andri Hermanto

INTI TELKOM MENJADIKAN KAMPUNG DIGITAL


KEDIRI - Tenun ikat kediri Go Internasional di support oleh banyak pihak salah satunya adalah PT TELKOM, Telkom mendukung kegiatan ini karena agar tenun ikat kediri bisa Go Internasional dan juga karena telah bentuknya suatu forum pengembangan UMKM dan keuangan eksklusif kota kediri. Selain terkenal dengan produk makanan tahu di kota kediri terdapat satu icon yang bisa Go Internasional yaitu tenun ikat bandar kidul.
    "Kita itu tujuannya mengedepankannya untuk rekan-rekan yang UKM pendapatnya 300 kebawah. Disana ada pengrajin yang di jadikan satu ada 20 pengrajin dan kita kasih internet juga paket digital yang kecepatannya 10 Mbs . Sekarang lebih dikenal indihome kampung digital nantinya tiple play yang untuk telpon bisa internet sama use Tvnya . Tujuan umum memilih itu karena ada sentralnya atau rencananya kelompok  pemerintah kota  itu singahan , jadi nanti di Gor akan dibuat showroom  kampung UKM bandar kidul . Terus kita dari Telkom memilih kampung digital karena sudah satu wadah , satu kampung jadi mereka pengrajin tenun ikat semua".Ujar Bapak Misdianto selaku assisten manager unit bisnis bagian kafermen.
      Jadi dengan pernyataan dari pihak Telkom diatas dapat diketahui mengapa masalah inti Telkom menjadi kampung digital adalah mereka mengedepannya rekan-rekan yang UKMnya masih dibawah atau menengah menjadi layak .Dengan memilih kampung tenun ikat Bandar Kidul sebagai kampung digital .Karena pengrajin tenun ikat bandar perlu dibekali IT agar dapat menjual atau mempromosikan tenun ikat Bandar Kidur ke seluruh wilayah Indonesia dan dengan dilaksanakannnya Kampung Digital ini ,sekarang terbukti bahwa pemasaran  tenun ikat Bandar Kidul telah sampai diluar pulau Jawa bahkan Luar negeri seperti Singapura.

by : Andy Riya .M

Senin, 11 April 2016

MACAM-MACAM KAIN TENUN IKAT BANDAR


Inilah beberapa macam kain tenun ikat bandar , yaitu :

1. Kain tenun bali
2. Kain tenun Sambas
3. Kain tenun Toraja
4. Tenun ikat Sumba
5. Kain tenun Nusantara
6. Tenun ikat Troso
7. Kain tenun Siak
8. Kain tenun Garut
9. Tenun NTT
10. Kain tenun Samarinda
11. Kain tenun Sasak
12. Kain endek Klungklung
13. Kain bali Online
14. Kain Batik Troso Jepara
15. Kain Tenun Silungkang
16. Kain tenun Sambas
17. Kain tenun Lurik
18. Tenun ikat Lombok
19. Tenun ikat Indonesia
20. Kain tenun Wadimor

dan masih banyak lagi macam-macam kain tenun ikat bandar.

By : Andy Riya .M

INDUSTRI KREATIF KEDIRI DIHARAPKAN MAMPU MENEMBUS PASAR DUNIA.


     KEDIRI - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur ingin kain tenun ikat yang merupakan produksi khas dari industri di kota ini bisa semakin dinikmati oleh masyarakat se-Nusantara maupun dunia.
     Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pemerintah ingin  menggerakkan ekonomi rakyat, terutama industri kreatif tradisional kain tenun ikat. Kain ini adalah ciri khas kerajinan dari Kediri yang sudah terkenal. “Kami ingin terus gerakkan ekonomi kreatif. Kami ingin pereekonomian warga bergerak. Kain tenun adalah salah satu produk unggulan Kota Kediri,” katanya Senin (30/1/2015).
     Wali Kota mengatakan, produk tenun ikat asal Kediri ini berbeda dengan tenun ikat dari daerah lain. Setiap kain tenun dibuat satu per satu dengan mesin tradisional dan dipintal.  “Tenun itu adalah produk tangan dan ini yang bikin tenun Kediri beda. Tenun ini punya corak beda, dan kami ingin kerjasama dengan daerah lain supaya tenun ikat bisa dikombinasi dengan tenun daerah lain,” katanya.
     Wali Kota Abdullah Abu Bakar juga mengatakan, pemerintah tidak henti-hentinya mendorong pengusaha tenun ikat di Kediri ini untuk terus berkarya dan tidak gulung tikar. Pemerintah memberikan wadah agar usaha mereka terus berkembang, salah satunya dengan mengikutsertakan tenun khas Kediri itu dalam berbagai macam pameran baik nasional ataupun internasional.
     Sejumlah acara pernah dihadiri baik tingkat nasional atapun internasional, misalnya Konferensi Asia Afrika di Bandung yang digelar pada April lalu. Kain tenun dari para perajin di Kediri sengaja dibawa dan dipamerkan. Bahkan, animo pembeli baik pembeli dalam negeri ataupun luar negeri cukup bagus.
Selain di Bandung, sejumlah acara pameran lain juga diikuti, seperti di Malang, serta pameran Inacraft 2015, di JCC Senayan, Jakarta. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengenalkan produk tenun ikat dari Kediri ini. Bahkan, akhir pekan lalu, pemkot juga menyelenggarakan festival batik-tenun, yang menampilkan berbagai produk khas dari Kediri serta daerah lain di Jatim.
     Abdullah Abu Bakar yang akrab disapa Mas Abu itu berharap, industri kreatif tenun ikat ini terus berkembang. Pemkot pun juga mendukung agar usaha ini berkembang, di antaranya dengan membeli hasil produk tenun ikat.  “Tenun ikat ini ciri khas Kediri. Ke depan kami berharap usaha ini terus berkembang,” harapnya.

Promosi Luar Negeri
     
Sementara itu, istri Wali Kota Kediri Ferry Silviana Feronica juga mengatakan pemerintah di setiap kesempatan juga melakukan promosi. Bahkan, ia pun tidak segan untuk mempromosikan kain tenun ikat kepada para pejabat.  Salah satu caranya, saat acara Women in Leadership in The UK and Indonesia yang digagas Kedubes Inggris, Juli lalu,
     Bunda Fey—panggilan akrabnya—sengaja datang guna memperkenalkan tenun ikat khas Kediri itu. Ia merasa bangga dengan produk tenun ikat khas Kediri itu, dan ia berharap tenun ikat ini bisa mendunia. “Semua kota punya batik, tapi saya mau bilang kalau tenun di Kediri sangat layak diangkat. Tenun ini merupakan bagian dari tradisi yang sangat bernilai,” ujarnya saat itu.
     Di Kota Kediri, kerajinan tenun ikat banyak terdapat di Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Awalnya, UMKM itu ada ratusan, tapi saat ini hanya ada puluhan saja.  Saat ini, terdapat 139 mesin tenun yang tersebar di sejumlah perajin tenun, denga beragam pengusaha baik yang sudah besar ataupun kecil. Dari usaha kerajinan itu, diketahui mampu menyerap sampai 210 tenaga kerja.

By : Andy Riya .M

Senin, 04 April 2016

WAWANCARA BI


Nama saya Joko Susilo Asisten manager umkm kantor perwakilan Bank Indonesia kota kediri  tenun ikat Bandar Kidul Kediri mengalami banyak kemajuan dulu pemasaran hanya sebatas Kota Kediri dan kota kota disekitar kediri prioritasnya Tulungagung Blitar Nganjuk. sekarang sudah mengalami  perubahan atau kemajuan dapat sampai kekota kota besar, dan dikalimantan surabaya dan jakarta. pemerintah kota kediri menjadikan daerah itu sebagai kampung industri tenun ikat bandar kidul sesuai SK Walikota Kediri pada tanggal 27 maret 2015 , banyak instansi yang mendukung untuk memajukan tenun ikat bandar kidul diantaranya dinas koperasi dan umkm  disperindag bnn pt telkom serta bank indonesia kediri. bank indonesia telah memberikan bantuan kepada industri tenun ikat kota kediri diantaranya adalah mesin atau alat tenun kedua study banding di jogjakarta bandung dan tempat'' lainya juga dilakukan oleh dinas perindustrian dan bedagan tamben kota kediri sangat mendukung sekali apalagi fasilitas kampung industri telah difasilitasi oleh pt telkom sehingga layak untuk tenun ikat go internasional apalagi sekarang sudah merambah sampai singapura untuk tenun ikat benar joss.

by : Iqbal .D.N.Y

Sabtu, 02 April 2016

RAGAM HIAS


     Ragam hias yang terdapat dalam tenun adalah :
  1. Flora
  2. Fauna
  3. Geometris
  4. Dekoratif
By : Andri Hermanto

TEKNIK TENUN


     Ada beberapa jenis alat tenun yang dipergunakan di Indonesia, yaitu :

  1. Teknik tenun sederhana.
  2. Teknik Ikat :
    - Ikat lungsi
    - Ikat pakan
    - Ikat ganda (lungsi dan pakan)
  3. Teknik songket
  4. Teknik dobby

ALAT TENUN DI INDONESIA


     Ada beberapa jenis alat tenun yang dipergunakan di Indonesia, yaitu :

  1. Alat tenun Gedogan merupakan alat tenun tradisional, pada bagian ujung dipasang pada pohon/tiang rumah atau pada suatu bentangan papan dengan konstruksi tertentu dan bagian ujung lainnya diikatkan pada badan penenun yang duduk di lantai.
  2. Alat tenun bukan mesin (ATBM) merupakan alat tenun yang digerakkan oleh injakan kaki untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada waktu masuk keluarnya benang pakan, dipergunakan sambil duduk di kursi.
  3. ATBM Dobby , dobby adalah alat tambahan mekanis yang berada di atas ATBM, Dobby berfungsi mengontrol penganyaman benang pada perkakas tenun lain, sehingga membentuk motif-motif sesuai dengan pola yang diinginkan.

JENIS TENUN

     Tenun sebagai salah satu warisan budaya tinggi (heritage) merupakan kebangsaan bangsa indonesia .


     Jenis tenun dihasilkan dari peralatan ataupun teknik yang dipergunakan dalam menenun benang lungsi dan benang pakan. Benang lungsi adalah benang yang terletak memanjang (vertikal) pada alat tenun, benang pakan adalah benang yang masuk keluar pada lungsi saat menenun.

Hasil Tenun dengan Alat Gedongan / ATBM.

  1. Tenun sederhana.
    Tenun yang dihasilkan dari benang pakan masuk keluar kedalam benang lungsi dengan ritme yang sama, sehingga menghasilkan tenun polos tanpa corak atau dengan corak garis-garis, kotak-kotak sesuai dengan warna dan jenis benang yang dipakai, sehingga menghasilkan tenunan yang disebut tenun lurik (garis-garis) atau tenun poleng (kotak-kotak). Tenun ini banyak dijumpai di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara.
  2. Tenun ikat lungsi
    Tenun ikat lungsi adalah produk tenun dengan desain yang terjadi dari kumpulan benang lungsi yang dibentangkan pada alat perentang diikat dengan tali rafia berbagai warna yang disesuaikan dengan ragam hias dan warna yang diinginkan, kemudian dicelup. Setelah mengering pada bagian yang ditandai oleh warna rafia tertentu dibuka ikatannya dan dicolet dengan warna yang diinginkan, dilakukan seterusnya pada ikatan warna rafia yang lain dicolet dengan warna-warna yang diinginkan. Setelah kering, kemudian ditata pada alat tenun dan ditenun dengan benang pakan warna tertentu sesuai dengan warna yang diinginkan secara keseluruhan.
    Hasil tenun ikat lungsi banyak dijumpai dari daerah NTB, NTT, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat , Sulawesi Utara, Papua Barat.

  3. Tenun ikat pakan
    Tenun ikat pakan proses pembuatannya sama dengan tenun ikat lungsi, tetapi yang diikat adalah kumpulan benang pakan sesuai dengan ragam hias dan warna yang diinginkan, kemudian ditenun pada bentangan benang lungsi yang sudah tertata pada alat tenun dengan warna yang yang diinginkan secara keseluruhan.
    Hasil tenun ikat pakan banyak dijumpai dari daerah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah.

  4. Tenun ikat ganda (ikat lungsi dan pakan)
    Kedua teknik tersebut diatas digabungkan dalam proses penenunannya, sehingga corak akan terbentuk dari persilangan benang lungsi dan benang pakan yang bertumpuk pada titik pertemuan corak yang dikehendaki.
    Hasil tenun ikat ganda dapat dijumpai dari Bali (Tenganan),Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

  5. Tenun songket
    Tenun songket adalah tenun dengan teknik menambah benang pakan sebagai hiasan, yaitu dengan menyisipkan benang perak, emas, tembaga atau benang warna diatas benang lungsi. Penempatannya tergantung dari corak yang diinginkan, ada kalanya penuh dengan berbagai ragam hias, atau beberapa bagian kain saja dan kadangkala dipadu dengan teknik ikat.
    Tenun songket banyak terdapat di daerah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara.
    Tenun songket kombinasi ikat pakan terdapat di daerah Bengkulu tenun Cual), Sumatera Selatan (tenun Limar).

Hasil Tenun dengan ATBM Dobby

  1. Tenun dobby
    Tenun dobby dihasilkan melalui pola yang dibuat pada sebuah susunan kayu selebar 2 cm x 20 cm. Kayu-kayu itu disusun sampai puluhan. Tiap kayu memiliki 16 titik yang ditutup besi semacam paku sesuai motif yang diinginkan. Fungsinya sama dengan pola kain strimin.
    Tenun dobby banyak diproduksi di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah. Hasilnya banyak dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan kain batik

Rabu, 30 Maret 2016

PASANG SURUT TENUN IKAT BANDAR KIDUL




Sejarah tenun ikat di Kediri diawali oleh warga keturunan Thionghoa 1950. Kini, pengrajin tenun ikat tersentral di Bandar Kidul.

     TENUN ikat adalah sebuah produk budaya yang menyebar hampir di semua daerah di Indonesia. Mulai dari tenun ikat Troso di Jepara, Jawa Tengah hingga kain gringsing dari Karangasem, Bali. Semua memiliki ciri khas masing-masing dari sisi motifnya. Kesamaan mereka ada pada teknik pembuatannya yang menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
     Nah, Kota Kediri juga memiliki pengrajin tenun ikat yang tersentral di Kelurahan Bandar Kidul. Lokasinya tak jauh dari alun-alun Kota Kediri atau hanya dibatasi oleh Sungai Brantas yang melintas di tengah. Kalau alun-alun berada di sebelah timur sungai, sentra tenun ikat Bandar Kidul berada di barat sungai, sekitar 1 kilometer kalau diukur jaraknya.
     Ada sekitar 12 tempat usaha tenun di Bandar Kidul yang menghasilkan berbagai jenis kain antara lain sarung goyor, kain tenun sutra ataupun semi sutra, syal atau selendang, juga ada yang sudah dalam bentuk produk jadi seperti baju, seragam atau kebaya.
     Berbagai motif kreasi pengrajin lokal menjadi ciri tenun ikat Bandar Kidul. Kebanyakan mengandalkan motif bunga dengan pewarnaan yang berani atau menampilkan warna-warna terang. Motif khas Kediri tersebut oleh pengrajin juga disebut motif ceplok atau lung.

Sarung Tenun Ikat     KISAH
tentang tenun ikat di Kota Kediri bermula dari seorang warga keturunan Tionghoa, Freddy Jie yang membuka usaha tenun di Jl Yos Soedarso atau saat ini dikenal sebagai daerah Pecinan.
Usaha yang dirintis sejak  1950-an oleh Freddy mengalami perkembangan pesat. Saat itu, usaha tenun ikat ini memiliki sekitar 200 alat tenun bukan mesin (ATBM) dan ratusan buruh tenun. Usaha tenun ini hanya memproduksi sarung dengan motif sederhana kotak-kotak.
     Pada masa itu, masyarakat yang tinggal di barat sungai Brantas dikenal memiliki kehidupan ekonomi terbelakang atau miskin. Rata-rata buruh tenun ikat milik Freddy berasal dari daerah sekitar Desa Bandar Kidul, Banjar Mlati, Waung dan Bandar Lor yang kesemuanya berada di barat sungai dan berada di wilayah Kecamatan Mojoroto.
     Prahara 1965 tidak berpihak pada Freddy, karena saat itu etnies Tionghoa termasuk dalam kelompok yang tersingkir pasca peristiwa 30 September 1965. Usaha tenun ikat Freddy Jie tutup, dan karyawannya dirumahkan. Selain usaha tenun ikat Freddy Jie, semua jenis bidang usaha yang dikelola etnies Tionghoa juga mendapatkan tekanan serupa.
1965 adalah masa-masa suram bagi industry tenun ikat Kediri, para pekerja menganggur karena tutupnya tempat usaha Freddy. Ada beberapa karyawan yang merintis usaha tenun ikat, namun kondisi ekonomi membuat bahan baku sulit di dapat. Pada akhir 1965 praktis industri rumahan tenun ikat di Kota Kediri berada di titik nadir.
     
     PEMBANTAIAN pada mereka yang dicap komunis membuat permintaan sarung melonjak pada 1966. “Sarung menjadi ciri khas santri, masyarakat berlomba-lomba memakai sarung berharap agar tidak ikut dibantai,” begitu keterangan Siti Ruqayah. Sejak itulah, para mantan buruh tenun Freddy Jie akhirnya banyak yang mendirikan usahanya tenun ikatnya sendiri.
     Belasan tahun kemudian, puluhan industri rumahan sudah berdiri mapan dengan rata-rata setiap industri tenun memiliki 100 – 200 alat tenun bukan mesin (ATBM).
     Merek-merek terkenal seperti Kodok Ngorek, Sarung KB hingga Tenun Barokah bermunculan dan meraih hati pelanggan setia. Sebagian besar industry ini berada di wilayah Kelurahan Bandar Kidul, sebagian lagi menyebar tapi tetap berada di wilayah Barat sungai Brantas.
     Kejayaan tenun ikat Kediri mulai surut pada sekitar tahun 1985-an. Kebijakan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto kala itu yang mengimpor mesin tenun modern yang memproduksi sarung kotak-kotak membuat harganya menjadi murah.
     Tenun ikat produksi perajin manual kalah bersaing dipasaran. Periode itu membuat kolaps banyak pengrajin, hanya beberapa yang masih bertahan, sebagian besar lebih memilih menutup usaha karena terus merugi.
Lalu muncullah generasi pengrajin baru di media awal 1990-an. Ini adalah periode saat Medali Emas mulai dirintis oleh Munawar. Karena alat tenun modern hanya bisa membuat kain motif kotak-kotak, para pengrajin tenun ikat di Kediri akhirnya memutuskan membuat hal yang menjadi pembeda antara produknya dengan sarung buatan pabrik, dengan membuat motif-motif baru yang terinpirasi bunga-bungaan.
Sejak saat itulah, pelan-pelan tenun ikat Bandar Kidul mulai mendapatkan celah pasarnya kembali. Medali Emas juga mengalami pasang surut. Sempat kolaps pada krisis 1998, tahun 2000 Medali Emas  bangkit dan hingga saat ini telah memiliki 43 ATBM dengan 85 tenaga kerja.

UMKM-Tenun-Kediri (3)     ADA
minimal 14 tahap dalam proses pembuatan selembar kain tenun ikat. Semua tahapan tersebut tidak dilakukan dengan mesin, tapi oleh tangan-tangan pekerja dengan proses manual. “Tahap pertama memberikan warna dasar pada benang,” kata Siti Ruqayah, pemilik tenun ikat Medali Emas..
Seusai pewarnaan, benang yang kusut karena proses pencelupan diurai dalam proses pemintalan. Lalu benang-benang yang sudah lurus ditempatkan dalam kerangka kayu untuk kemudian diwarnai, sesuai dengan motifnya. Nah dalam proses pewarnaan ini kemudian benang-benang tersebut diikat.
Setelah selesai memberikan motif, kemudian masuk dalam proses pewarnaan kedua. Proses ini disusul dengan penjemuran untuk memperkuat warna. Setelah semuanya dilalui, tahap terakhir adalah masuk dalam mesin tenun. Di sinilah proses yang memakan waktu cukup lama.
     “Proses yang lama dan manual inilah yang membuat tenun tidak bisa dijual murah, nama tenun ikat berasal dari tahap mengikat benang dan proses pemberian motifnya,” Siti Ruqayah memberikan penjelasan. Siti juga mengeluh, susahnya mencari pekerja usia produktif yang mau menekuni proses pembuatan kain tenun. (Arief Priyono)

KAIN TENUN BANDAR KIDUL KEDIRI

     Kain Tenun Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kediri, tampaknya cukup terkenal dikalangan para penggemar produk kain tenun tradisional. Selepas kunjungan ke Puhsarang beberapa bulan lalu, kami berkesempatan untuk singgah selama beberapa saat ke salah satu pembuat Kain Tenun Bandar Kidul yang menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) ini.

     Lokasi pabrik tenun yang kami kunjungi ini berada sekitar 240 meter masuk ke dalam gang dari Jl. Kyai Haji Agus Salim, Kediri. Pintu masuk ke dalam ruangan kerja yang sederhana dari para pengrajin Kain Tenun Bandar Kidul itu dicapai melalui sebuah gang yang sempit yang bisa dilewati hanya satu kendaraan roda empat.

     Sebagaimana di tempat lainnya di tanah air, usaha rakyat kecil dan menengah Kain Tenun Bandar Kidul ini merupakan usaha kerajinan masyarakat Kediri yang telah ditekuni oleh para pengrajinnya secara turun temurun sejak sebelum jaman kemerdekaan. Hanya saja perlu usaha untuk terus meningkatkan mutu dan keluaran produksinya.

      Tembok bata dan pilar-pilar telanjang ini memagari ruangan sederhana yang digunakan sebagai tempat pembuatan kain tenun Bandar Kidul, dengan pintu masuk terlihat berada di sebelah kiri. Tak ada penjaga atau penerima tamu, sehingga sambil mengucap salam dan permisi kami masuk ke dalam ruangan.
Ruangan kerja pabrik Kain Tenun Bandar Kidul itu terasa agak remang, meskipun ada penerangan listrik dan jendela yang terbuka. Di dalamnya kami melihat deretan alat-alat tenun dan orang-orang yang tengah sibuk bekerja. Tidak ada yang merasa terganggu ketika kami masuk dan berjalan berkeliling di dalam ruangan seluas sekitar 100 m2 itu.

     Tampak terpasang pada sebuah alat tenun tradisional adaalah satu corak kain tenun Bandar Kidul yang masih dalam tahap pengerjaan. Di tempat yang kami kunjungi ini, para pengrajinnya kebanyakan adalah laki-laki dewasa. Namun ada juga seorang pengrajin tenun wanita yang bekerja agak di sudut ruangan.


      Alat kayu pembuat kain tenun Bandar Kidul berderet dalam jarak yang cukup radat di ruangan yang terlihat sederhana dan kurang representatif ini. Entah sampai kapan industri Kain Tenun Bandar Kidul ini bisa bertahan menghadapi serbuan kain tenun yang dibuat secara massal yang harganya bisa lebih murah.
Baiknya perlu dipikirkan oleh para peneliti di pemerintahan maupun di perguruan tinggi, agar alat tenun tradisional yang digunakan para pengrajin Kain Tenun Bandar Kidul ini bisa lebih produktif dan hasilnya pun bisa lebih berkualitas dan terjaga konsistensinya, sehingga bisa terus bertahan hidup.


     Seorang pria tengah sibuk bekerja pada sebuah alat tenun di bengkel Kain Tenun Bandar Kidul. Tangan dan kakinya tak henti-hentinya bekerja secara ritmik dan terampil, menghasilkan suara tumbukan antar papan yang gaungnya bersahut-sahutan dengan bunyi alat tenun lainnya. Deretan benang tertata rapi terlihat di bagian belakang alat pembuat kain tenun, yang meskipun terlihat sederhana, namun pengaturannya cukup rumit. Motif kain tenun Bandar kidul ini bermacam-macam, misalnya ada motif anggrek, kentang – kentang, mawar, tirta, serta motif parang rusak.
     Di bawah ini adalah sebuah video singkat yang menggambarkan suasana di ruangan dimana para pengrajin Kain Tenun Bandar Kidul ini bekerja.

Kain Tenun Bandar Kidul dari bahan katun saat itu dijual dengan harga Rp.45 ribu per meter, sedangkan yang dari bahan semi sutra dijual dengan harga sekitar Rp.75 ribu per meter, dan yang dari bahan kain sutera dijual seharga Rp.100 ribu per meter. Sedangkan untuk Kain Tenun Bandar Kidul untuk bahan sarung dijual sekitar Rp.125 ribu per potong.
Selain dibeli oleh masyarakat Kediri sendiri, Kain Tenun Bandar Kidul kabarnya juga digemari oleh para pembeli dari kota-kota lain di Jawa Timur, dan bahkan sampai ke sejumlah daerah di wilayah Jawa Barat, Jakarta, dan negeri tetangga. Semoga saja mereka bisa terus bertahan dan meningkatkan daya saing serta mutunya.

Kain Tenun Bandar Kidul

Desa Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto
Kediri, Jawa Timur

BACA JUGA : PASANG SURUT TENUN IKAT BANDAR KIDUL

CARA PEMBUATAN TENUN IKAT KOTA KEDIRI


Teknik tenun tradisional yang ada di Indonesia beraneka ragam. Dengan penggunaan alat yang sama yaitu ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) namun dengan teknik berbeda akan menghasilkan produk tenun yang unik dan mengagumkan. Untuk proses penenunan hampir sama untuk semua tenun tradisional. Setelah artikel sebelumnya membahas teknik tenun lurik dan pakan, kali ini akan kita bahas bagaimana cara membuat tenun ikat lungsi (lusi atau lungsin). Tenun ikat adalah tenun yang dalam proses pengerjaannya dengan melakukan pengikatan benang. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah warna masuk ke dalam benang. Tenun ikat lungsi adalah tenun ikat yang benang dalam pada sehelai kain tenun letaknya searah panjang kain atau tenun yang pembuatan motifnya dengan cara mengikat pola atau motif pada benang lungsinya. Simak yuk caranya ...

a. Proses Plangkan

Proses Plangkan (Doc.2016)

Proses ini dilakukan dengan menyusun benang dari bentuk streng atau kones ke dalam plangkan. Pada saat bersamaan benang-benang tersebut sudah dikres atau disilangkan, agar pada saat proses penenunan benang-benang tersebut dapat menganyam benang pakannya, mengingat benang yang tersusun dalam plangkan adalah benang yang akan digunakan sebagai benang lungsi. Proses plangkan sering juga disebut proses ngeteng, proses ini harus dilaksanakan dengan cermat. Jika salah dalam menghitung benang maka hasil motif tidak akan sesuai dengan desain yang akan diwujudkan. Proses ini masih manual, kalau tidak hati-hati resiko benang putus dan benang kusut sangat memungkinkan.

b. Proses Pengikatan

Proses Pembuatan Pola (Doc.2016)

Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti, karena proses ini sangat menentukan dalam pembuatan motif. Jika salah dalam mengikat akan merusak motif dan keindahan produk akan berkurang. Sebelum mengikat biasanya dibuat pola lebih dulu di atas benang yang sudah diplangkan. Pengikatan dilakukan mengikuti pola atau motif yang sudah digambar. Dulunya tali yang digunakan untuk mengikat adalah daun kelapa atau lontar yang masih muda, direbus dulu sebelum untuk mengikat. Saat ini lebih mudah karena menggunakan tali rafia. Ikatan yang bagus adalah ikatan yang tepat pada garis pola dan ikatannya padat, sehingga warna tidak tembus pada benang yang sudah diikat. Memola dilakukan dengan kuas dan pewarna Indanthren dengan cara memberi garis sebagai tanda atau batas yang harus diikat nantinya.

Proses Pengikatan Benang (Doc.2016)

c. Proses Pewarnaan


Dilakukan untuk mendapatkan warna pada benang yang nantinya akan ditenun. Dalam proses pewarnaan, resep warna dibuat dalam satu pak benang 6 ikat terdiri dari 25 sampai 26 streng benang. Benang-benang yang akan diwarna tersebut disusun dalam stok, dan dalam satu stok terdiri dari 2 ikat. Zat warna yang dapat digunakan bisa dengan warna alam maupun sintetis. Cara pewarnaan dengan pewarna napthol adalah sebagai berikut:
  1. Benang direndam dalam bak yang berisi air dan larutan TRO kurang lebih satu malam, paginya dicuci dan diperas. 
  2. Resep yang digunakan untuk satu pak benang, napthol 100 gram + kostik soda 8 gram + TRO 8 gram yang dilarutkan dengan air panas, kemudian ditambah air 10 liter dalam bak I, garam 200 gram + 10 liter air dalam bak 2.
  3. Masukkan benang ke bak I kira-kira 10 menit, kemudian diangkat dan diperas lalu dicelupkan ke dalam bak II, rendam kira-kira 10 menit, ulangi proses tersebut sampai 4 kali. Selanjutnya benang dicuci bersih dan masukkan ke dalam bak yang sudah berisi air yang dicampur dengan larutan cuka, cuci bersih dan diperas. Langkah berikutnya benang direbus dalam dandang yang berisi air dan TRO kira-kira 10 menit, kemudian diangkat diperas lalu dicuci ke dalam air yang telah dicampurkan dengan larutan kanji, dan seterusnya diperas, diangin-anginkan sebentar maka benang siap dijemur sampai kering.
Proses Pencelupan Warna (Doc.2016)

Pewarnaan tenun ikat lungsi dimulai dari warna tua lebih dulu, karena teknik penghalang pewarnanya dengan teknik membuka ikatan. Dipilih warna tertua lebih dulu karena warna tua tidak tertutup dengan warna yang lebih muda. Benang-benang yang sudah diberi zat pewarna lalu dikeringkan, setelah kering dilanjutkan dengan pekerjaan membuka ikatan atau mbatil. Membuka ikatan harus hati-hati jangan sampai ada benang yang terputus, bila putus harus langsung disambung.

d. Proses Penghanian atau Nyekir

Proses Nyekir (Doc.2016)

Benang yang sudah kering, masih dalam bentuk streng dimasukkan ke dalam bom besar dan diatur sesuai urutan motifnya. Lalu ditarik secara bersamaan dan digulung dalam bom kecil (bom ATBM). Saat penggulungan juga dilakukan penataan benang dan motif agar sesuai dengan tempat dan gambar yang sudah direncanakan serta memperbaiki benang yang kusut dan menyambung benang yang putus.

e. Proses Pemaletan

Proses Malet (Doc.2016)

Pemaletan adalah memindahkan benang dari bentuk streng ke dalam kelenting sehingga menjadi benang pakan dalam bentuk paletan dengan menggunakan alat pintal (erek). Benang yang dipalet tidak boleh melewati ujung kelenting karena dapat mengakibatkan benang dari teropong susah ditarik atan keluar. Untuk mempermudah benang keluar dari teropong, susunan benang pada kelenting lebih banyak pada bagian tengahnya.

f. Proses Penenunan

Proses Menenun Ikat Lungsi (Doc.2016)

Diperlukan ketelitian dan kecermatan, tak hanya menenun saja namun juga mengatur motif sesuai dengan yang direncanakan. Lalu dilanjutkan dengan pekerjaan finishing agar hasil tenunan menjadi kelihatan lebih baik.

Kebanyakan teknik ikat lungsi digunakan untuk pembuatan produk berupa blangket, sajadah, taplak meja dan bed cover. Namun tak jarang juga kain tersebut dimanfaatkan sebagai kain untuk pembuatan fashion. Rata-rata benang yang digunakan untuk tenun ikat lungsi bernomor besar, sehingga kainnya kaku dan berat. Ciri dari tenun ikat lungsi membutuhkan bahan yang sedikit, memiliki motif yang rumit dan memerlukan waktu yang lama untuk menenun. Teknik ini bisa kita temui di daerah Bali, NTT, NTB, Jepara, Kalimantan dan Papua.

Hasil Produk Kain Tenun dengan Teknik Ikat Lungsi (Doc.2016)

Sebenarnya hasil produk kain tenun tradisional Indonesia tak kalah indahnya dengan kain-kain impor dari luar negeri. Memakai produk dalam negeri berarti turut melestarikan kebudayaan bangsa dan bangga akan produk negeri sendiri. Tak perlu malu dan ragu untuk membeli serta menggunakan produk berbahan tenun ikat lungsi kan :)

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

andricyber12@gmail.com

Our Team Memebers